Kodim 0906/Kutai Kartanegara Canangkan Pengolahan Sampah Organik di 5 Kawasan

Kutai Kartanegara - Sukses mengembangkan pengolahan sampah organik dan budidaya maggot (lalat hitam) untuk pakan alternatif peternakan dan perikanan, Kodim 0906/Kutai Kartanegara (Kkr) kembali mencanangkan pengembangan dikawasan tani berbasis wilayah sesuai dengan arahan Bupati Kutai Kartanegara, Drs. Edi Damansyah. Jum’at  (20/01/2023)

Baca juga: Kasad Kunjungi Satuan Jajaran TNI AD di Wilayah Kodam IV/Diponegoro

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Dandim 0906/Kkr, Letkol Inf. Jeffry Satria saat berada diruang kerjanya, di Makodim 0906/Kkr jalan KH. Ahmad Mukhsin kelurahan Timbau Kecamatan Tenggarong Kabupaten Kutai Kartanegara (Kkr).

 

Baca juga: Kasad Dianugerahi Warga Kehormatan Utama Masyarakat Adat Dayak

"Kedepannya kami akan mencanangkan pengembangan sampah organik di 5 kawasan pertanian diantaranya kecamatan Tenggarong, kecamatan Loa Kulu, kecamatan Sebulu, kecamatan Muara Kaman dan kecamatan Tenggarong Seberang sejalan dengan arahan bapak Bupati", terangnya kepada awak media.

 

Baca juga: Kasad Selalu Berupaya Hadir Di Tengah Kesulitan Anggota dan Menjadi Solusi

Dandim juga mengatakan sebelum mengembangkan pengolahan sampah organik menjadi pakan alternatif diwilayah terlebih dahulu kami akan menyiapkan dan mendukung fasilitasnya, "Kami akan menyiapkan fasilitas pengolahan sampah organiknya dulu", tambahnya.

 

Baca juga: Sambangi Prajurit di Timur Pulau Sumatera, Kasad Beri Bantuan ke 7 Ponpes dan Anak Stunting

Dari pantauan kami (Media) pengolahan sampah organik di Demplot Kodim Kukar itu sendiri dimulai dari memilah sampah organik (sisa sayur dan buah-buahan) yang diambil dari pasar kemudian dipermentasi, hasil dari permentasi tersebut digunakan untuk pakan maggot (lalat hitam) dan larva dari maggot tersebutlah yang dijadikan pakan alternatif untuk peternakan dan perikanan

 

Baca juga: Satgas Medis Pam VVIP, Latihkan Evakuasi Medis

Selain itu, Kodim Kutai Kartanegara juga mengolah pakan alternatif dari limbah pabrik tahu yang difermentasi juga dijadikan pakan alternatif dan juga mengolah pupuk organik yang saat ini sudah dipasarkan kebeberapa wilayah.